Selasa, 01 Maret 2011

KARENA AKU MENCINTAI MU

Sunyi kerap menyita hari-hari ku.  hampir dua bulan aku di sini, kota yang penuh dengan  sejuta kenangan. Berada di sini membuat memori ku kembali ke masa lalu. Jalan-jalan yang ku lalui bagaikan mengebalikan kisah yang telah berlalu. Kisah yang sangat menyenangkan yang takkan pernah terlupakan. 
semua berawal dari pertemuan di kampus itu. Setelah mengetahui ada tes masuk S2 yang akan di adakan kampus tempat ku menagjar, aku pun mendaftar dan mengikuti beberapa kali pertemuan. Awal-awal pertemuan yang diadakan, tidak ada yang menarik, semuanya biasa-biasa saja, tapi setelah waktu tes  semakin dekat aku merasa pertemuan kali ini ada yang lain, ada yang dekat di mata (tapi belum sampai kehati). Perkenalan yang aku juga sendiri tidak tau dari mana kita memulainya, karena dalam beberapa kali pertemuan yang intense aku akhirnya dekat dengan  dia.
Jadwal pertemuan diatur, bayak cerita, canda dan tawa. Aku baru kenal dia, tapi seperti sudah bertahun-tahun mengenalnya. Ku menceritakan mantan pacar ku diapun menceritakan pacarnya. Aku akhirnya tau dia sudah punya pacar, tapi tak apalah sekedar berteman tidak apa-apalah. tapi ada yang lain diantara kita, dia semakin dekat dan akhirnya terucap juga kata-kata yang sebenarnya aku tunggu. “dia suka sama aku” aku bahagia. Ku coba bertanya bagaimana dengan pacarmu? “dia sudah tidak ada kabar lagi” dan kau anggap putus? “iya mungkin dia sudah dijodohkan?” . 
Bagi ku dia tipe laki-laki yang menawan, baik, sopan, dan bukan tampang laki-laki hidung belang. Ketika mendengar kata-katanya aku pun langsung meyakinkan diri ku tentang kehadiran dia di hatiku.
Akhirnya tes pun berlangsung, melelahkan, aku menguras semua tenaga yang ada di otak ku, dengan harapan “semoga diterima” ini kesempatan baik ku untuk menghilangkan sakit hati ku dari putus cinta yang sudah berjalan 5 tahun, aku pingin bangkit dari keterpurukan dan kekecewaan yang membuat aku begitu terpuruk, sedih, dan penyesalan yang sangat  mendalam karena cintaku yang terbina selama 5 tahun harus berakhir tragis. Aku mencintai dia, lelaki yang 7 tahun lalu pernah ada di hati ku selama 5 tahun. Jalinan cinta yang sangat berliku-liku, di tentang keluarga, dan di tambah lagi kisah cinta yang dijalin secara long distance. Semua akhirnya sia-sia, selama 5 tahun aku bela-belain menentang keluarga tapi hasil akhirnya aku pun harus sakit hati dibuatnya. Akhirnya aku rapuh, jatuh terpuruk. Dan ku coba bangkit lagi dengan sedikit tenaga ku coba meraih apa yang sudah mencadi cita-cita ku. “melanjutkan S2”. 
Hari yang ditungg-tunggu oleh hapir 65 peserta tes (temasuk dosen dan bukan) pun tiba, pengunguman hasil tes dan.... “selamat yach Laiha kamu diterima” bunyi sms dari beberapa teman yang isinya hampir semuanya sama, memberi ucapan selamat. Aku pun bergegas kewarnet, ngecek hasil tes masuk S2 di kampus yang dituju. Alhasil ternyata benar “Alhamdulillah aku diterima, selain aku dia pun juga” tak lama kemudian posel ku pun berbunyi. Kulihat panggilan masuk  “Yusuf Calling” hallo Laiha selamat yach...??? Terdengar suara nya memberikan ucapan selamat dan aku pun membalas dengan selamat juga untuk dia. Kebahagian yang tak bisa ku ukir. Sejak saat itu jadwal pertemuan antara kita sudah semakin sering bahkan terus menerus sampai larut malam, karena harus manggurus persyaratan dan minta tandatangan pimpinan kampus. Siang, malam  tak kenal lelah. Walau pun cape tapi karena bersama dia aku tak merasakna cape, sakit hati ku karena putus cinta juga sudah tak kurasakan lagi. Hari-hari ku semakin berwarna. Bila ada waktu santai aku diajak kerumahnya, diapun kuajak ketemu orang tua ku dirumah.
Kita pun mulai menyusun sejumlah rencana apa yang akan dilakukan di kota yang akan kita tuju untuk melanjutkan S2 nanti. Dalam benakku akan semakin menyenangkan bila kuliah bersama orang yang kita cintai. “cinta” mmmmm sebenarnya belum ada karena takut sakit hati lagi…
Akhirnya berangkat lah rombongan kita ke kota tersebut. Bulan pertama, kedua,  sangat menyenangkan aku mulai belajar mencintainya. Aku mulai meyakinkan hati ku tentang sosok yang sudah banyak berkorabn untuk ku selama di kota yang baru ini. Cinta ku mulai tumbuh bersemi tapi belum berbunga sih, dia mulai memperkenalkan aku dengan teman-teman kuliahnya “kenalkan ini calon istri ku, dia jurusan Bahasa inggris” “hai aku Julaikha” satu persatu teman-temannya akhirnya tau kalau aku calon istrinya. Aku semakin mantap cinta ku kayaknya sudah mau berbunga dech. Lama-lama kedekatan kita semakin dan semakin dekat bagaikan prangko tak bisa dilepaskan lagi, tidak dikampus, tidak dijalan, tidak dikos. Kita selalu bersama. Hari-hari ku semakin menyenagkan. Aku merasakan sesuatu yang lain, aku sungguh menjadi wanita yang seutuhnya. Punya pacar cakep (menurut ku sih J), sudah S2, baik hati, tidak pelit, tidak sombong dan satu hal lagi bisa di ajak keondangan J . pokoknya sudah mantap dech, semua rencana setelah kuliah sudah diatur menikah hidup bersama. Sangat mnyenangkan aku pun semakin giat kuliah, serius belajar begitu pun dia. 
Tapi……………ternyata semua impian itu harus berakhir L. Dia punya penyemangat lain yang membuat dia semangat. Ternyata dia punya cinta lain. Cinta yang dulu yang menurutku sudah tidak ada hubungan lagi,ternyata masih berjalan dengan baik. semua impian yang sudah kita impikan (tapi kayaknya hanya impian ku saja dech) hilang sirna. Kebersamaan selama 6 bulan lenyap. Bunga cinta ku layu seketika. Hidup ku tak ada harapan lagi, semuanya sirna. Luka yang dulu tersobek lagi mengaga kini semakin besar dan dia laki-laki yang ku dambakan teganya menyirami luka ku dengan air garam. Perih, sakit dan tak tau lah apa rasa yang paling cocok untuk ku ukir kan, yang jelas sangat menyayat. Diam –diam ternyata aku dibohongi, diam-diam ternyata aku diperalat. Aku tak tau apa salahku pada nya sampai tega-teganya dia menghianati ku. Bila saja dari awal dia tidak mengatakan kepadaku bahwa dia serius  pada ku dan bila saja dari awal dia benar-benar jujur tentang kekasihnya sebelum aku. Mungkin aku tidak semenderita ini. Aku memberinya cinta tapi ternyata dia memberiku racun. Dan sampai sekarang racun itu telah menggorogoti seluruh semangat ku. Aku rapuh lagi, tidak ada lagi semangat aku hilang dari jalurku aku benar-benar kecewa. Aku ingat dia pernah bilang dia akan jujur kepada pacarnya bahwa akulah wanita yang dia pilih bila aku bisa memberikan waktu padanya  sampai pacarnya menyelesaikan S1 nya. Aku juga ingat sumpah yang dia ucapkan didepan ku, air mata yang dia keluarkan untuk ku, sujud di kaki ku. Aku pun luluh, aku tetap bertahan tapi tak sekuat dulu lagi. Bentar-bentar kita bertengkar aku merasa sangat kecewa.
Setahun sudah masa penantian ku, untuk menunggu pacar nya lulus, dan tibalah waktunya. Tapi apa yang terjadi tidak ada bukti sedikitpun kalau dia mau jujur kepacarnya. Aku semakin kecewa, terlanjur sudah hati ini mencintainya. Pernah aku mencoba jalan dengan laki-laki lain, dan memperkenalkan laki-laki tersebut dengan teman-teman ku yang satu kampus di pasca sarjana dan tau kisah ku dengan Yusuf. Tapi semua itu aku lakukan hanya untuk membuat dia merasa sakit dan cemburu. Dan ku  berharap dia akan mau meninggalkan pacarnya untuk ku. Tapi aku salah, aku terlalu egois sandiwra ini ternyata membuat  dia semakin meninggalkan aku. Dia semakin dekat dengan pacarnya. Dan akhirnya aku pun berharap agar dia tidak lagi menghubungi ku dan memperhatikan. Tapi ternyata aku salah walaupun begitu, perhatiannya masih ada untuk ku. Masih telpon, dan sms untuk menayakan kabar ku. Aku semakin stress di buatnya, kenapa harus menghubungi ku kalau kau lebih memilih dia. Biarkan aku sendiri dan jauh dari mu. Berkai-kali kata itu ku ucapkan ke dia tapi sama saja bohong. Akhirnya aku terperangkap karena kelalaian ku sendiri aku menjerumuskan diriku sendiri ke jurang yang sangat dalam jatuh tersungkur, terkena batu, dahan, pohon, akar, dan kayu. Dan akhirnya aku sendiri dengan derita ku dan luka ku. Aku melukai diri ku sendiri hanya karena begitu besarnya sakit hati ku, dan kecewa ku padanya. Aku sakit dan ku memilih pulang kekampung halaman 2 bulan sudah aku disini di kota yang penuh kenangan bersama dia. Berharap dia masih mencintai ku. Karena walau aku berusaha melupakan dia anehnya cintaku semakin besar. Walau mungkin sekarang cintanya kepada pacarnya semakin mendalam, biarlah dalam penderitaanku dia semakin ku ingat, walau cinta yang ku beri tapi nafsu dan sakit hati yang ku terima biarlah, karena aku mencintai nya. tak tau sampai kapan dan sampai dimana tapi biarlah hati ini terus mencintai dia…………………………..

Ternate 14 Februari 2011, 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar